Sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Wajo terdiri dari 176 kelurahan/desa, 14 kecamatan dan 20 puskesmas, jumlah penduduknya kurang lebih mencapai 399.287 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2014). Akses Jamban di Kabupaten Wajo pada awalnya baru mencapai 81,84%. Saat ini pencapaian akses Jamban telah mencapai 91,02% dengan capaian jamban sehat permanen sebesar 62.472 KK dan jamban sehat semi permanen sebesar 22.424 KK selebihnya masih menggunakan sharing dan masih BABS (Buang Air Besar Sembarangan) dari total jumlah KK sebanyak 99.420 KK se-Kabupaten Wajo (www.stbm.kemkes.go.id, 21-12-2015).
Secara umum, dari 176 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Wajo telah melaksanakan kegiatan STBM dengan penganggaran dari:
- Program Pamsimas
- Penganggaran dari dana APBD (Prima Aktif)
- Penganggaran dari dana BOK,
- Dukungan dari pihak CSR (PT. Energi).
Pencapaian desa Open Defecation Free (ODF) di Kabupaten Wajo diawali dengan adanya penerapan pendekatan STBM melalui pemicuan Community Lead Total Sanitation (CLTS). Desa/kelurahan Sasaran Pamsimas-lah yang sejak tahun 2008 hingga tahun 2015 telah melaksanakan pemicuan ini. Desa Pamsimas berjumlah 82 desa, 48 desa/kelurahan di Kabupaten Wajo telah dinyatakan terverifikasi sebagai desa Stop Buang air besar Sembarangan (SBS), 47 desa/kelurahan ODF belum di intervensi program pamsimas dari total 176 kel/desa yang ada.
Setiap tahun Perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang dilaksanakan di Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, selalu dirayakan dengan penuh semangat dan meriah. Pada perayaan HKN yg ke-51 baru-baru ini, telah dirangkaikan lagi dengan Kegiatan deklarasi Desa ODF tahun 2015 sebanyak 29 desa/kelurahan. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Bupati Kabupaten Wajo (Drs. H. Burhanuddin Unru, MM), kehadiran beliau sekaligus untuk memberikan penghargaan bagi desa yang telah mencapai ODF tersebut.
Pencapaian tersebut perlu diapresiasi melalui pernyataan sikap kepala desa sebagai perwakilan masyarakat untuk tetap mempertahankan perilaku hidup bersih dan sehat melalui deklarasi Stop Buang Air Besar sembarangan. Deklarasi ini bertujuan untuk menciptakan generasi cinta sehat sesuai dengan tema hari HKN ke-51 yaitu menciptakan generasi cinta sehat siap membangun negeri. Tujuan yang lain adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta memicu desa/kelurahan yang belum ODF untuk ikut melakukan perubahan perilaku sehingga bisa Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan bersama-sama dalam upaya mencapai target ODF Kabupaten pertama di Provinsi Sulawesi Selatan serta target Universal Akses 100-0-100 tahun 2019.
Untuk percepatan peningkatan akses sanitasi masyarakat, pemerintah kabupaten melalui dinas kesehatan mulai mengembangkan strategi program untuk bisa mewujudkan target tersebut. Tekad ini selanjutnya direalisasikan dengan mengembangkan program yang mensinergikan 3 (tiga) komponen kegiatan utama dalam STBM yaitu penciptaan lingkungan yang mendukung demi terwujudnya kondisi Stop BABs (enabling), penciptaan kebutuhan masyarakat terhadap sanitasi (demand) dan penyediaan layanan sanitasi (supply).
Upaya dan strategi yang di kembangkan di antaranya: 1. Penciptaan Lingkungan yang mendukung (Enabling Environment)- Membentuk Tim Pemicu dan Pemantau STBM tingkat Kecamatan
- Melakukan Verifikasi ODF
- Melakukan Deklarasi ODF dan Penyerahan Pengharagaan kepada desa yang sudah ODF pada setiap Tahun di hari HKN oleh Bapak Bupati Wajo
- Terbentuknya Tim Bedah Jamban di Desa wewangrewu Kecamatan Tanah Sitolo;
- Terbentuknya Gerakan Tebas (Gerakan Tempe Bebas Sampah ) di Kecamatan Tempe
- Penyediaan anggaran Daerah dan optimalisasi anggaran BOK untuk kegiatan STBM.
- Pengawalan (sinergi Kepala Desa dan Sanitarian) terkait alokasi dana desa/ADD 10% untuk sanitas.
- Meningkatan Kapasitas bagi sanitarian/Tim Pemicu tentang pemicuan, monev STBM berbasis Web dan SMS, serta produksi jamban sehat melalui Pelatihan-pelatihan dan on the job Training
2. Penciptaan Kebutuhan terhadap sanitasi (Demand Creation)
- Melaksanakan Pemicuan CLTS di Masyarakat
- Melaksanakan Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Sekolah Dasar
- Melaksanaan Penyuluhan PHBS di Masyarakat dan Sekolah
- Memberikan Bantuan Teknis dan keterampilan kepada Petugas Lapangan (sanitarian)
- Melakukan Monitoring dan evaluasi kegiatan STBM di Masyarakat
- Menganggarkan Kegiatan Pemicuan melalui Dana BOK
- Menganggarkan kegiatan Monitoring Desa Pasca Program Pamsimas setiap Tahunnya yang belum ODF melalui dana APBD
- Menganggarkan Pembangunan sarana Sanitsi di Masyarakat melalui Anggaran ADD Desa

3. Melakukan Kegiatan Monitoring bagi desa yang belum ODF khususnya bagi desa Pasca Pamsimas.
- Penyediaan Layanan Sanitasi (Sanitation Supply)
- Pelatihan Wirausaha Sanitasi
- Pembinaan oleh dinas kesehatan kepada semua Wirausaha Sanitasi
- Melakukan Sosialisasi Wirausaha STBM se Kabupaten Wajo
- Memanfaatkan setiap Pertemuan koordinasi di tingkat desa dan kecamatan membahas Program STBM
- Distribusi alat cetak jamban (closet dan Buis Beton) ke semua Puskesmas
- Meminjamkan alat cetak jamban kepada desa-desa yang mau membuat jamban secara swadaya/ bergotong royong .
- Peningkatan Tangga sanitasi bagi Desa ODF
Dengan adanya pengembangan berbagai strategi ini dan ditunjang dengan dukungan anggaran serta komitmen kuat dari pemerintah daerah diharapkan target Kabupaten Wajo sebagai kabupaten SBS pertama di Provinsi Sulawesi Selatan dapat terwujud.

Dengan adanya pengembangan berbagai strategi ini dan ditunjang dengan dukungan anggaran serta komitmen kuat dari pemerintah daerah diharapkan target Kabupaten Wajo sebagai kabupaten SBS pertama di Provinsi Sulawesi Selatan dapat terwujud.
By : Korprov & Fasilitator STBM Kab.Wajo // Editor : AH & UT – KM Sekretariat STBM Nasional
Comments