Menurunkan Stanting Melalui Intervensi Terpadu Gizi dan Sanitasi

Belajar dari Kisah Sukses Kabupaten Magetan: 100% SBS, Stanting Turun 7%. Dalam lima tahun (2010-2014), akses jamban di Magetan meningkat 40%. Pada 2014, Magetan berhasil deklarasi sebagai kabupaten 100% Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS). Dalam tiga tahun (2011-2014), kabupaten ini juga berhasil mengurangi prevalensi stanting sebesar 7,3% menjadi 27,5%.

Tingginya komitmen Magetan tercermin pula pada Anggaran Belanja dan Pendapatan Belanja Daerah. Pada 2015, Pemerintah Kabupaten mengalokasikan Rp 1 miliar, atau 25% Dana Alokasi Umum, untuk program gizi dan sanitasi. Ini meningkat 135% dari alokasi tahun 2010. Adapun masyarakat turut berkontribusi sebesar 1,3%.

Untuk melaksanakan intervensi gizi, sejak 2009 Magetan memiliki Forum Kabupaten Sehat yang mendukung program kesehatan. Kegiatan lainnya ialah berbagai pelatihan seperti Pemantauan Pertumbuhan, Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA), Konseling ASI; Pembentukan Kelompok Pendukung ASI; Posyandu Balita, Taman Posyandu, Posyandu Lansia.

Adapun untuk upaya sanitasi, Instruksi Bupati Magetan No. 4/2011 tentang Gerakan Magetan Berseri turut mendorong semua pihak bergerak mewujudkan hidup sehat, salah satunya stop buang air besar sembarangan. Berbagai pihak mendukung upaya ini: Forum Kota Sehat, wirausaha sanitasi, dharma wanita, PKK, organisasi profesi, Bapermas (PNPM), juga Bappeda dan PU.

Di tingkat masyarakat, Magetan melakukan pemicuan bagi masyarakat dan anak sekolah, penyuluhan pentingnya tidak buang air besar sembarangan (BABS) di kelompok PKK, Dharma Wanita dan Posyandu. Informasi SBS juga disebarluaskan melalui brosur, selebaran dan poster, radio, TV dan surat kabar lokal. Sektor swasta terlibat pula, seperti pabrik gula, PDAM dan BPD yang memberikan bantuan jamban untuk masyarakat kurang mampu. Magetan pun memiliki dua wirausaha sanitasi yang aktif. Di level pemerintah, Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum memasukkan urusan jamban dalam program mereka, serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan.

Magetan adalah model keberhasilan kombinasi pendekatan sensitif dan spesifik untuk perbaikan status gizi. Model ini dapat dilakukan dan disebarluaskan di wilayah kerja Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mencegah Stanting (PKGBM) yang dilaksanakan Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Belajar dari Magetan, berbagai pihak harus turun tangan untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat. Hal ini memerlukan komitmen dan kontribusi berbagai sektor, serta perilaku masyarakat yang mendukung perubahan positif. (Sumber data: Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan 2016)

Penulis: Ardita Caesari, Promotion & Publication Specialist MCA-Indonesia

Comments