BAB Sembarangan di Perkotaan

IKA 1Daerah perkotaan dipandang sebagai daerah yang maju, lengkap dengan fasilitas yang modern. Sebagian besar rumah sudah dilengkapi dengan kamar mandi dan WC yang nyaman, sisanya masih menggunakan MCK umum dan sebagian kecil menggunakan kantong plastik/kresek untuk wadah kotorannya. Namun bila ditelusuri, ada banyak rumah yang ternyata WC-nya disalurkan langsung ke sungai atau bahkan ke got.

Masyarakat yang mendiami rumah dengan WC yang disalurkan langsung ke sungai atau ke got sama saja statusnya dengan mereka yang membuang kotorannya di kantong plastik ataupun mereka yang BAB diatas sungai. Mereka masih masuk kategori yang BAB sembarangan. Upaya untuk merubah perilaku kelompok masyarakat ini lebih sulit karena mereka tidak melihat secara langsung kemana arah kotoran/tinja disalurkan. Mereka pun sudah merasa nyaman karena WC berada di dalam rumah dan tidak perlu berbagi dengan keluarga lainnya.

Menghadapi kelompok masyarakat yang demikian, perlu menggunakan pendekatan pemicuan yang berbeda. Sampai saat ini pesan utama yang masih cukup berhasil adalah gengsi dan gaya hidup. Namun demikian bila pemicuan dilakukan oleh pejabat pemerintah maka unsur tanggungjawab sebagai anggota masyarakat/rasa malu masih cukup kuat untuk digunakan. Namun demikian harus diakui bahwa upaya memicu masyarakat perkotaan membutuhkan kreatifitas dan inovasi dari berbagai pihak.

Penulis : Ika Fransisca (IUWASH PLUS)

Comments