Menerapkan STBM di kawasan Kumuh Perkotaan di Kelurahan Pekojan, Tambora, DKI Jakarta

eki 2Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan, tentu saja Kami harus siap dengan segala konsekwensi dalam memberdayakan masyarakat agar mandiri dan sehat. Tidak mudah. Banyak tantangan yang dihadapi. Keanekaragaman suku dengan berbagai adat budayanya di Kelurahan Pekojan, juga sifat terbuka dan seringkali keras dari kader–kader PKK, ditambah dengan begitu kumuh dan buruknya sanitasi di wilayah Pekojan Kecamatan Tambora Jakarta Barat cukup menciutkan hati.

Saat mendampingi kerjabakti yang dilaksanakan setiap hari minggu, seringkali Kami menemui tumpukan sampah bahkan gelondongan kotoran manusia di sepanjang selokan kecil yang ada di beberapa wilayah. Wilayah Pekojan sebelumnya pernah diintervensi STBM oleh MERCY Corp. Sayangnya begitu selesai pendampingan, program yang diperkenalkan tidak dijalankan sehingga warga kembali ke perilaku semula dan tidak mengindahkan sanitasi yang layak.

Kami melakukan rangkaian kegiatan pemicuan, namun karena keterbatasan waktu dan tenaga (karena masih tugas rangkap di luar wilayah), pendampingan STBM tidak dapat dilakukan secara lengkap. Untuk itu, Kami memberikan kesadaran pada kader PKK selaku ujung tombak pembangunan di kelurahan akan pentingnya air dan sanitasi, bahwa hal kecil yang dilakukan melalui STBM sangat berdampak besar terhadap meningkatnya angka harapan hidup sebagai indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang kesehatan.

Sosialisasi, kampanye STBM, dan pelatihan singkat dilakukan dalam setiap kesempatan baik saat pertemuan rutin PKK tingkat kelurahan Pekojan setiap Jumat pertama setiap bulan, atau saat pengajian rutin di jumat minggu ketiga setiap bulannya, atau saat moment – moment penting antara lain Hari Sampah sedunia, hari CTPS, dll.

Saat kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Jumat pagi secara keliling di 12 RW juga dikenalkan tentang perilaku Stop BABS, mengajak masyarakat menggunakan sarana CTPS- bahkan yang sangat sederhana sekalipun, mengenalkan teknologi air mentah langsung minum dengan keramaik filter,  mengaktifkan Bank sampah PKK Kelurahan Pekojan, dan  melatih olahan sampah di taman jembatan layang Pekojan. Kegiatan berlangsung sejak 2015 dan pada festival Tugu Pekojan tanggal 12 Desember 2017 Kelurahan Pekojan mendeklarasikan diri sebagai Kelurahan yang telah STOP BAB sembarangan di 12 RW selain mendapat piagam sebagai Kelurahan pertama di Indonesia yang menerapkan kota welas asih (Compassinate City). Kelurahan kami telah berubah step by step. Kader PKK secara rutin menabung sampah saat pertemuan rutin PKK Tingkat Kelurahan.

eki 1Terkait pengelolaan septik tank yang memenuhi syarat lingkungan, peluang menggembirakan datang saat PD. Pal Jaya melalui pendamping Bapak Budi Darmawan membuat program GREBEG L2T2 untuk Kelurahan Pekojan yang diluncurkan tanggal 20 Januari 2017. Program ini sangat menggembirakan karena paska kampanye STBM dirasa ada benang merah yang terputus. PD. Paljaya memfungsikan kembali dan melanjutkan program Kereta Sedot Septictank atau KEDOTENG Mercy Korp. Cara pembayaran pun dimudahkan dengan bekerjasama dengan Bank sampah kelurahan Pekojan sehingga pembayaran L2T2 dapat dilakukan dengan tabungan sampah para nasabah. Pengembangan Bank sampah kelurahan Pekojan ini pun dilakukan dengan berkolaborasi dengan Unit Pengelola Sanitasi (UPS) Kabupaten Sumedang dalam hal kerjasama penyediaan eco-brik sebagai pengganti batu bata yang ramah lingkungan.

So.... jangan berfikir sulit karena jalannya akan sulit. Terima kasih untuk semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu dalam keberlangsungan program STBM di Kelurahan Pekojan, Tambora Jakarta Barat. Semoga Allah meridhoi segala daya upaya kami. Aamiin ya rabbal alamiin.

Penulis: Ekki Riswandiyah, Ketua Tim Penggerak PKK Keluarhan Pekojan, Tambora, DKI Jakarta.

Comments