Pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar penting m pengembangan Program Pamsimas, karena Program Pamsimas meyakini bahwa pembelajaran merupakan inti dari sebuah proses. Dengan keyakinan tersebut maka dapat dikatakan bahwa seluruh tahapan siklus Program Pamsimas yang dilaksanakan oleh masyarakat dan pemerintah daerah adalah proses pembelajaran itu sendiri. Oleh sebab itu, salah satu focus Program Pamsimas III adalah kegiatan program pengembangan kapasitas yang menjadi salah satu sarana strategis untuk menjadi roda penggerak dari setiap tahapan siklus program.
Berdasarkan analisa kegiatan pengembangan kapasitas selama ini, masih banyak pelaku yang memiliki pemahaman yang parsial mengenai implementasi pengembangan kapasitas terbatas hanya intervensi kegiatan pelatihan di kelas saja. Padahal masih banyak media lain yang dapat digunakan untuk pengembangan kapasitas. Hal terpenting yang perlu dipahami terkait peningkatan kapasitas dalam bentuk pelatihan adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk pembiayaan penyelenggaraan sebuah pelatihan. Untuk membiayai sebuah pelatihan diperlukan dana besar untuk membiayai keperluan mulai dari tranport peserta, biaya akomodasi dan konsumsi, biaya ATK, penggandaan materi, biaya narasumber dan tim pemandu, serta kit pelatihan. Biaya rata-rata yang diperlukan untuk membiayai seorang tenaga fasilitator pada Program Pamsimas sekitar Rp. 20 juta per orang. Dengan jumlah fasilitator yang banyak yaitu 4020 orang fasilitator maka akan diperlukan dana dalam jumlah yang besar sekali.
Oleh sebab itu, penting untuk mengembangkan strategi peningkatan kapasitas lainnya agar tidak hanya mengandalkan kegiatan pelatihan sebagai “satu-satunya” strategi peningkatan kapasitas pada Program Pamsimas. Salah satu yang akan dikembangkan di Program Pamsimas adalah kegiatan tatap muka melalui belajar bersama berbasis on line atau Belajar Bersama Berbasis OnLine.
APA DAN MENGAPA BELAJAR BERSAMA?Belajar bersama adalah salah satu cara belajar untuk meningkatkan pemahaman atas suatu konsep melalui pembahasan kasus atau kondisi faktual di lapangan. Dengan belajar bersama, setiap anggota belajar memiliki kesempatan yang sama untuk membentuk pemahaman yang lebih utuh mengapa suatu kasus atau fakta terjadi, dan selanjutnya menciptakan kebutuhan bersama bahwa kasus atau fakta yang dibahas tersebut harus dapat diatasi. Sehingga, tindakan untuk mengatasi kasus atau fakta tersebut muncul dari pemahaman dan kesadaran yang dibentuk bersama, bukan semata-mata karena adanya arahan, perintah, atau tugas
Belajar bersama akan dipandu oleh seorang fasilitator diskusi dengan peserta diskusi yang telah diundang terlebih dahulu melalui aplikasi dan menggunakan bahan-bahan diskusi yang telah di sediakan pada system belajar bersama berbasis Online. Bahan-bahan yang ada pada system belajar bersama disusun berdasarkan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Tingkat pusat, tingkat Provinsi maupun tingkat kabupaten wajib melakukan analisis kebutuhan untuk setiap sasaran di tingkatannya masing-masing untuk kemudian disusun menjadi bahan belajar bersama. Selain itu pihak sasaran juga dapat mengajukan usulan topik untuk kegiatan belajar bersama dalam rangka memperdalam pemahamannya.
Dalam kegiatan belajar bersama dapat di bahas hal-hal sebagai berikut diantaranya: a. Pembahasan kasus-kasus untuk mendapatkan pembelajaran dalam pendampingan dan pengelolaan Program b. Refleksi dan penguatan motivasi untuk membangun integritas pendampingan. c. Pembahasan rinci pedoman pelaksanaan, petunjuk teknis, POB yang belum dibahas dalam kegiatan pelatihan. d. Pembahasan materi-materi penguatan terhadap hasil analisa capaian KPI di data SIM serta analisa terhadap fakta yang terjadi dilapangan. e. Penggalian ide-ide baru yang inspiratif dalam rangka memperkuat peran dalam pendampinganUNTUK APA BELAJAR BERSAMA?
Sebagai salah satu metode dalam proses pengembangan kapasitas di Pamsimas, belajar bersama bertujuan untuk membantu pemahaman dan pendalaman materi yang telah didapatkan melalui pelatihan kelas. Belajar bersama diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan sikap anggota belajar untuk merespon dinamika permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan, yang mungkin belum tercakup dalam pelatihan kelas.
Hasil yang diharapkan setelah peserta mengikuti proses belajar bersama adalah memahami konsep dasar dari suatu isu, dengan menggali: - Apa yang menjadi masalah - Mengapa masalah tsb terjadi - Bagaimana mengatasi kasus tsb - Bagaimana mencegah kasus yang sama terjadi BAGAIMANA BELAJAR BERSAMA ?Belajar Bersama dilakukan melalui media based-web dengan menggunakan platform pembelajaran. Sistem online yang dimaksud adalah pengelolaan dilakukan secara terpusat melalui sistem dan aplikasi berbasis web. Aplikasi belajar bersama dapat diakses secara mudah oleh siapapun, tidak terbatas hanya pelaku Pamsimas saja, dengan membukanya melalui web Pamsimas “”. Ada
banyak fitur yang dapat di akses oleh pelaku Pamsimas dan non Pamsimas.
Pelaksanaan peningkatan kapasitas Program Pamsimas melibatkan banyak pihak sehingga dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua pihak agar pelaksanaan peningkatan kapasitas Program Pamsimas dapat terlaksana dengan baik.
Prinsip utama dari Peningkatan kapasitas Program Pamsimas adalah mengembangkan kemampuan yang sudah ada (existing capacity), dan peningkatan kapasitas yang mengedepankan proses kreatif untuk membangun kapasitas yang belum terlihat atau constructing capacity. Selain itu yang terpenting perlu diperhatikan adalah bukan kegiatan peningkatan kapasistas mana yang terbaik tetapi bagaimana kegiatan-kegiatan tersebut dapat dipakai dengan cara yang terpadu untuk mendukung dan memperkuat kapasitas sasaran.
Penulis : Herry Setiadi // Editor : UT (Sekretariat STBM Nasional)
Comments