1. Konsep dan metodogi
Sebagai upaya percepatan Open Defecation Free (ODF), telah dikembangkan suatu alat/tools percepatan ODF kabupaten/kota yakni template strategi district wide stbm dan action plan, template ini disusun secara sistematis dari pembelajaran praktek-praktek baik berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur yang berhasil mencapai ODF kabupaten, juga pembelajaran kabupaten/kota lainnya yang mempunyai capaian akses sanitasi tinggi.
Template ini dikembangkan dari tiga komponen strategi STBM menjadi 6 sub komponen, setiap sub komponen terdapat beberapa pokok-pokok kegiatan yang berasal dari pembelajaran kabupaten/kota yang sudah berhasil ODF. Template disusun dalam bentuk lembar kerja dan didiskusikan dengan pendekatan partisipatif melaui FGD/Mini workshop strategi district wide dan action plan. Workshop ini pesertanya dari lintas sektor/lintas program, Kecamatan & Puskesmas, Kepala Desa/Lurah, wirausaha sanitasi, jejaring pasar sanitasi, Pokja sanitasi, PKK, Forum Kab sehat, dll
Berikut konseptual dan kerangka pikir strategi district wide STBM dan action plan :
Untuk mencapai ODF atau 100% akses sanitasi dipengaruhi dari beberapa komponen yaitu Dukungan kebijakan dan politik, dukungan anggaran, keterlibatan struktural dan non struktural serta bagaimana upaya menciptakan permintaan sanitasi, penyediaan supply sanitasi, monitoring dan evaluasi STBM. hasil pembahasan per komponen disusunlah rencana tindak lanjut yang secara sistematis menuju percepatan ODF kabupaten.
2. Kondisi dan pelaksanaan STBM
Kenaikan akses sanitasi rata-rata per tahun sebesar 2,79% sedangkan capaian akses sanitasi saat ini 92,07% sehingga untuk mencapai 100% akses sanitasi atau ODF kabupaten tersisa 7,93% namun komitmen Bupati dan seluruh SKPD terkait bahwa target ODF kabupaten pada tahun 2017 menjadi mendorong semangat bersama untuk mencapai ODF. Berkaitan ini hampir setiap hari Bupati selalu menanyakan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan tentang capaian ODF dan hal yang sama ditanyakan pada Camat dan Kepala Desa/Lurah. Memperhatikan capaian diatas maka untuk ODF kabupaten dibutuhkan kerja keras semua pihak untuk tujuan dimaksud, berkaitan ini lokakarya strategi perluasan STBM dan action plan sangat membantu dalam rangka percepatan ODF.
Pointers hasil diskusi kelompok pada masing-masing template adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan dan politik :
- Adanya instruksi Bupati tentang pengunaan Dana Desa sebesar Rp 100.000.000,- untuk percepatan ODF
- Ada komitmen ODF Lamongan yang ditanda tangani oleh Bupati, Wakil Bupati, DPRD, Lintas Sektor, Camat, Kepala Desa/Lurah tentang ODF Kabupaten tahun 2017
- Tahun 2017 tersedia anggaran Rp 400.000,- per KK bagi rumah tangga miskin yang belum punya jamban sehat
2. Dukungan anggaran :
- Selama 3 tahun terakhir anggaran APBD Rp 14.142.500.000,- Dana Desa Rp 800.000.000. Total Rp 14.942.000.000,-
- Jamban bertambah 29.330 KK/unit estimasi harga Rp 1,5 juta/unit sehingga Total Rp 29.330.000.000,-
- Efektifitas pembiayaan anggaran pemerintah terhadap bertambahnya nilai jamban sehat rasio 1:2
3. Dukungan struktural dan non struktural
- Monitoring secara berkala melibatkan lintas sektor
- Program Lamongan Green and Clean (LGC) didalam program ini ada perubahan perilaku masyarakat tidak BABS
- Kecamatan membentuk tim ODF untuk monitoring tingkat desa
- Pembangunan IPAL komunal di Kelurahan Sidokumpul
4. Upaya penciptaan permintaan / Demand creation
- Untuk mengoptimalkan pemicuan pendekatan dengan perangkat desa agar dapat ditindaklanjuti
- Paska pemicuan dilakukan monitoring pertemuan lanjutan sharing pembelajaran temu aparat disusun peta sanitasi sebagai alat monioring bersama
Potensi pasar, Masyarakat yang masih BABS 8.646KK/rumah estimasi harga per unit Rp 2,5juta sehingga nilai potensi pasar sanitasi Rp 21.615.000.000,-
- Wirausaha Sanitasi (Wusan) dilatih sebanyak 4 orang yang aktif 2 orang
- Setiap kecamatan terdapat toko material sehingga supply bahan sanitasi sangat lancar
- Tenaga pemasaran sudah dilatih yaitu Kader, anggota Hippams di desa
- Tukang sanitasi sudah dilatih 5 tim di Kecamatan Sugio
- Tipe jamban yang ditawarkan Tipe 3.3.2 (Rp 2,5juta) tipe 2.2.1 (Rp 2juta) tipe 3.1 (Rp 1,75juta)
- Pembayaran bisa melalui kredit dan tunai
6. Monitoring dan evaluasi STBM
- Jumlah Desa ODF yang sudah di verifikasi sebanyak 286 Desa atau 60,3% dari total desa/Kel se kabupaten
- Sudah tersedia peta sanitasi di setiap desa
- Sanitarian belum dilatih pengunaan STBM SMART sehingga belum aktif memantau STBM mengunakan STBM SMART
Rencana tindak lanjut percepatan ODF kabupaten :
No |
Kegiatan |
Sasaran |
Waktu |
Instansi yg terlibat |
1 | Meningkatkan pemicuan di masyarakat untuk kesadaran ODF | Masyarakat | 2017 | Dinkes, Kecamatan, Desa |
2 | Evaluasi efektitas anggaran APBD terhadap meningkatnya akses sanitasi | SKPD terkait pengelola anggaran | 2017 | Bappeda, Dinkes |
3 | Kegiatan Lamongan Green and Clean (LGC) | Lingkungan Bersih Hijau dan Sehat | 2017 | BLH, Kecamatan, Desa, FKS |
4 | Pembinaan ke kecamatan titik pantau percepatan ODF | 9 Kecamatan | 2017 | FKS |
5 | Sosialiasi percepatan ODF | Masyarakat | 2017 | Desa, Kecamatan, Puskesmas, PKK, Kader, LKMD, Aisyiyah, Muslimat |
6 | Pemicuan STBM | Masyarakat | 2017 | Desa, Kecamatan, Puskesmas, PKK, Kader, LKMD, Aisyiyah, Muslimat |
7 | Workshop dan pelatihan wusan | Bidan desa, HIPPAMs | 2017 | Dinkes, Asosiasi HIPPAMS |
8 | Pemasaran Jamban melalui pengajian | Jamaah | 2017 | Bidan Desa, Asosiali HIPPAM |
9 | Gotong royong pembuatan jamban percepatan ODF | Masyarakat | 2017 | Desa, Kecamatan, Puskesmas, PKK, Kader, LKMD, Aisyiyah, Muslimat |
10 | Pelatihan monev kader posyandu | Kader posyandu | Mei-Sep 2017 | Dinkes, Puskesmas |
11 | Pelatihan STBM SMART | Petugas Kesling Puskesmas | Sep-Nop 2017 | Dinkes, Puskesmas |
Penulis : Saputera (WSP-Jawa Timur)
Comments