
Kim menambahkan bahwa Kelompok Bank Dunia akan memperluas jaringan kerja sama dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan tokoh dan pimpinan dari sektor swasta, yang berminat memahami peran mereka dalam peningkatan layanan.
Selama tujuh tahun terakhir, Kelompok Bank Dunia telah menyalurkan lebih dari US$3 miliar per tahun untuk layanan air bersih dan sanitasi, serta merupakan lembaga penyandang dana multilateral terbesar untuk air dan sanitasi.
Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, Sabtu 12 April 2014, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar dalam sanitasi dasar. Antara lain setengah dari populasi masyarakat perdesaan tidak memiliki akses sanitasi layak dan dari 57 juta orang yang melakukan BABS, 40 juta di antaranya tinggal di perdesaan.
Bank Dunia, menurut Chavez, secara berkelanjutan telah mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan akses sanitasi, melalui proyek-proyek air bersih dan sanitasi yang menerapkan pendekatan programatik skala kabupaten/kota.
"Pendekatan ini memperkuat lembaga-lembaga pemerintah daerah dan menggalang kerja sama antar para pemangku kepentingan untuk mewujudkan perubahan perilaku sanitasi dan peningkatan pasokan produk- produk sanitasi melalui penguatan pasar. Pendekatan berbasis kabupaten atau kota seperti ini akan membantu Indonesia mencapai target cakupan sanitasi 100 persen," kata Chavez.
Dikutip dari news.viva.co.id
Comments