" Sanitarian Teladan yang Terlupakan"
Itulah sepotong untaian kalimat yang kira-kira cocok kita sematkan pada Bapak Rustan seorang Sanitarian Teladan yang bertugas di Puskesmas Bunobogu Kabupaten Buol Sulawesi Tengah yang hanya lulusan Sekolah Pembantu Penilik Hygiene(SPPH) tahun 1991, gelar Sanitarian Teladan beliau dapatkan pada seleksi Sanitarian se-Sulawesi Tengah pada tahun 2006 yang mana penilaiannya antaralain meliputi kreatifitas seorang Sanitarian Puskesmas dalam hal menciptakan sarana sanitasi yang murah dan mudah diperoleh masyarakat serta berkualitas dengan menggunakan material lokal yang ada dilingkungan masyarakat.
Bukan hanya itu, beliau juga pernah menjadi seorang guru bantu di Sekolah Dasar diwilayah Puskesmas Bunobogu secara sukarela sampai sekarang hal tersebut beliau lakukan semata-mata hanya ingin kiranya sejak dini anak usia Sekolah Dasar sudah mengenal dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan selalu menjaga kebersihan diri, lingkungan rumah dan lingkungan sekolah mereka. Bahkan beliau juga sering menjadi seorang khatib yang mana seluruh isi khutbahnya berisikan perintah serta ajakan untuk selalu ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta senantiasa menjaga Sanitasi Lingkungan tempat tinggal kita. Pada saat kami memberikan informasi kepada pak Rustan tentang konsep Marketing Sanitasi beliau mengatakan kepada kami bahwa sejak jauhari hal tersebut sudah beliau lakukan di semua desa diwilayah kerja Puskesmas Bunobogu, namun Marketing Sanitasi yang kami lakukan tidak berjalan sesuai dengan rencana kalau istilah anak jaman sekarang Putus Nyambung. Lanjut pak Rustan, Hal tersebut disebabkan tidak adanya dukungan dari Pemerintah baik Pemerintah Desa, Kecamatan sampai Pemerintah Kabupaten dalam hal kebijakan dan anggaran. Padahal berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang dijabarkan lewat Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsidan Pemerintah Daerah Kabupaten bahwa penanganan maslah sanitasi merupakan kewenangan daerah, tegas beliau.
Saat mendapatkan predikat sebagai seorang Sanitarian Teladan beliau diberikan hadiah oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah sebuah sepeda motor dan sertifikat, tetapi setelah itu tidak ada lagi motivasi serta dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten dan Provinsi terlebih lagi Pemerintah Pusat.
Untuk itu, pak Rustan sangat berharap dengan adanya program PAMSIMAS dan program lain yang berhubungan dengan masalah Sanitasi kiranya dapat memberikan Motivasi serta Dukungnya kepada para Sanitarian yang telah memberikan kontribusi khususnya kepada Daerah mereka serta Bangsa yang tercinta dalam hal memberikan kontribusi inovasi dan kretifitas mereka untuk mendukung terciptanya perubahan terhadap perilaku masyarakat yang sebelumnya tidak sehat menjadi sehat diseluruh wilayah baik yang telah mendapatkan program PAMSIMAS dan yang belum mendapatkan program PAMSIMAS serta program lainnya yang berhubungan dengan penanganan masalah Sanitasi Lingkungan.
Kalimat terakhir dari pak Rustan, bahwa desa sasaran Program PAMSIMAS II tahun 2013 yang berada diwiliyah kerjanya baru 1 desa yang telah Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan 1 desa PAMSIMAS tahun 2010, beliau berharap semoga dengan 2 desa yang telah SBS ini dapat menyebarkan Virus SBS bagi desa – desa lain baik yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bunobogu maupun wilayah Puskesmas lain diwilayah Kab. Buol.
Abd. Gafur
FasKab STBM Kab.Buol
Comments