Sebagai kabupaten muda di Provinsi NTB, dalam hal sanitasi tidak kalah dengan kabupaten dan kota lainnya di provinsi ini; bahkan untuk STBM, gairah dan semangat Kabupaten Lombok Utara dalam memastikan STBM berjalan dengan baik dan berdaya guna mulai terlihat tanda-tandanya. Berikut adalah sharing dari fasilitator STBM Kabupaten Lombok Utara, saudara Hendra Zulfan:
Sosialisasi dan advokasi untuk membangun komitmen para pihak (Stake holder kabupaten dan camat ) untuk mendukung dan komitmen dan terlibat aktif pada pelaksanaan program STBM melalui Workshop STBM di tingkat kabupaten
- Penyusunan RAD AMPL dan Peraturan Bupati tentang STBM
- Roadshow advokasi dan penyusunan perencanaan kegiatan STBM di tingkat Puskesmas
- Penyediaan anggaran Daerah dan optimalisasi anggaran BOK untuk kegiatan STBM
- Penyediaan anggaran daerah untuk reward/insentif bagi sanitarian berprestasi dan dusun/ desa ODF
- Peningkatan Kapasitas bagi sanitarian tentang pemicuan, monev STBM berbasis Web dan SMS, serta produksi jamban sehat melalui Pelatihan –pelatihan dan on the job Training.
- Peningkatan kapasitas bagi kader kesehatan desa tentang pemicuan dan Monev Pasca pemicuan melalui Pelatihan - pelatihan di tingkat puskesmas
- Peningkatan Kapasitas bagi tukang terpilih di desa tentang produksi jamban sehat melalui pelatihan di tingkat puskesmas
- Mengakses intervensi program terkait STBM seperti Pamsimas II, PAM STBM dan untuk tahun ini akan bertambah lagi dengan MCA indonesia

- Pemicuan di komunitas dimana untuk skala desa sampai dengantahun 2015 ini 33 desa yang ada semua telah di picu , sementara untuk dusun dari 347 dusun sudah di picu sebanyak 246 dusun
- Promosi perubahan perilaku dengan mengadopsi materi promosi nasional “plung jadi plong “ dikembangkan dalam berbagai media promosi diantaranya melalui pertunjukan kesenian rakyat” Gambus Keser, Iklan Layanan Masyarakat versi 2 bahasa lokal (bahasa Bayan dan Tanjung), Baliho, Roll banner, brosur, poster dan lembar balik.
- Penyediaan alat cetak jamban (closet dan Buis Beton)
- Meminjamkan Alat cetak jamban Pada desa – desa yang mau membuat jamban secara swadaya/ bergotong royong .
Hasil dari berbagai kegiatan yang telah di kembangkan ini sampai dengan bulan juni 2015 ini terjadi peningkatan kepemilikan jamban sehat permanen sebanyak 3.753 unit/5,15%, Jamban sehat semi permanen 321 unit/1,4% dengan peningkatan akses sanitasi sebanyak 6.366 KK/ 9,5% sehingga total kepemilikan jamban sehat warga sampai dengan Juni 2015 sebanyak 28.782 KK/46,42%, jamban sehat semi permanen 5.524/9,63 sedangkan akses sanitasi masyarakat telah mencapai 67,99% .
Dan untuk percepatan pencapaian target Stop BABs Kabupaten pada tahun anggaran 2015, kabupaten Lombok Utara mengalokasi APBD II melalui Dinas Kesehatan untuk menunjang program-program STBM sebesar Rp.630.898.000: yang diperuntukan untuk kegiatan

- Pelatihan Wusan
- Roadshow dan pembentukan tim STBM tingkat puskesmas
- Pengadaan alat cetak jamban sehat sebanyak 5 paket
- Rakordes dan Rakorcam Program STBM
- Survei Kualitas air
- Pelatihan pemicuan bagi kader dan sanitarian puskesmas
- Promosi perubahan perilaku melalui kesenian tradisional (Plung jadi plong dikes kab.lombok utara ditayangkan Masyarakat melalui TV Kabel, pemutaran film kesehatan, dan berbagai media cetak)
- Survey cepat PHBS
- Survey EHRA
- On the Job Training an Coaching kepada sanitarian terkait Monevberbasis SMS, dan Countamination Route & Blocking penyakit (PHAST) .
- Reward Dusun ODF dan Peningkatan Tangga sanitasi bagi Desa ODF, dll.
Harapannya dengan pengembangan berbagai strategi ini, target Stop BABS kabupaten lombok Utara tahun 2018 dapat terwujud. <AR>
Penulis: Hendra Zulfan (Faskab STBM KLU)
Comments