Kemajuan STBM tidak lepas dari kerjasama serta dukungan mitra STBM dalam melakukan pendampingan kepada institusi dan staf pemerintah sampai dengan komponen masyarakat. STBM dilaksanakan melalui berbagai program pembangunan sanitasi. Kerjasama dan jejaring yang sudah baik diantara mitra dan pemerintah baik pusat maupun daerah diharapkan terus terjalin agar cakupan daerah dan kualitas capaian pelaksanaan STBM 5 Pilar terjadi.
Pada tanggal 22 September 2015 kemarin, Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan menyelenggarakan Jejaring STBM, yang diharapkan dapat menjalin kerjasama yang kuat antara para pelaku program (Pemerintah, Mitra Swasta dan CSR Perusahaan) di bidang air dan sanitasi untuk implementasi program STBM secara bersama-sama di level Nasional. Peserta undangan yang hadir sekitar 60 orang baik instansi lintas sektor, lintas program maupun mitra, diantaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), WSP-World Bank, WIN Development, MCA Indonesia, Plan Indonesia, Speak Indonesia, Dompet Dhuafa, Yayasan Indonesia Mengalir, dan lainnya. Acara ini bertujuan untuk mereview pengarus-utamaan strategi STBM dalam pembangunan sanitasi dan mengidentifikasi isu-isu strategis dalam pengembangan pembangunan sanitasi melalui pendekatan STBM.
Bertempat di gedung teater Badan Pengembangan dan Penelitian Kementerian Kesehatan RI, acara ini menghadirkan beberapa narasumber yang dapat memberikan informasi dan kegiatan yang mendukung akses universal sanitasi. Diantaranya dari Direktorat Perumahan dan Pemukiman Bappenas, Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI), Paban V Mabes TNI AD, Asisten Teritorial Kodam Jaya dan Ketua Yayasan Wahana Bakti Sejahtera.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Bappenas bahwa masalah sanitasi adalah urusan bersama sehingga dibutuhkan peran dari berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai target sanitasi. Hal ini pula yang menjadi perhatian AKKOPSI. AKKOPSI merupakan suatu forum bagi para kepala daerah di seluruh Indonesia dalam memberikan dukungan terhadap kesuksesan Universal Access Indonesia. AKKOPSI berperan sebagai mediator terjadinya koordinasi antara pemerintah daerah, TNI, masyarakat dan swasta di tingkat kab/kota. Sampai tahun 2014 sudah terdapat sekitar 348 Kabupaten/Kota yang bergabung dalam forum ini. AKKOPSI juga turut menginisiasi komitmen bersama di tingkat provinsi. Hal tersebut di tandai dengan hadirnya "Deklarasi Provinsi Peduli Sanitasi".
Selain AKKOPSI yang menarik juga adalah narasumber dari TNI. TNI sebagai penggerak gotong royong pembangunan jamban di masyarakat, tetap mengedepankan partisipasi dan masyarakat yang memimpin. Sebagai wujud Bakti dalam pencapaian Sanitasi Layak Indonesia tahun 2019, TNI AD bersama dengan Kementerian/LPNK, Pemda, BUMN, Swasta dan masyarakat membangun satu juta Jamban Keluarga di seluruh wilayah Indonesia atau lebih dikenal dengan Program GEMA SANG JUARA “Gerakan Masyarakat Membangun Satu Juta Jamban untuk Keluarga Indonesia”. Selain itu ada beberapa program TNI lainnya yang merupakan wujud sinergitas TNI terhadap kesehatan, diantaranya Program GNIB, Program KB Kesehatan, Kampung Total Jamban Keluarga (KATAJAGA), Giat Ciliwung Bersih, Indah dan Sehat.
Hasil pertemuan disimpulkan beberapa hal, diantaranya Percepatan peningkatan akses sanitasi menuju Universal Akses Sanitasi 2019 perlu dukungan dari banyak pihak sesuai dengan tupoksi dan kewenangannya, perlu ada koordinasi di setiap lini administrasi antara Pemerintah, TNI, Masyarakat dan Swasta, diharapkan monitoring dan evaluasi program GEMA SANG JUARA melibatkan Dinas Kesehatan/ Puskesmas agar kemajuan akses jamban sehat terinstitusionalisasi didalam sistem Monev STBM agar data dan informasi dapat diakses semua pihak.
Oleh : AH (Knowledge Management Sekretariat STBM Nasional)
Comments