Peran Membanggakan BP-SPAMS "Tirto Utomo Soko" Menuju JSP 100% Desa Sokokidul

Sokokidul1Desa Sokokidul adalah salah satu desa di Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak Jawa Tengah dengan Luas 249,5 Ha, yang dihuni oleh penduduk sejumlah 2349 Jiwa 749KK.

Desa tersebut awalnya hanya sebuah desa kecil dengan serba keterbatasan dan kekurangan akan kebutuhan akses air bersih dan sanitasi. Warga menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi, cuci, dan minum serta kebutuhan lainnya. Ironisnya, air sungai yang digunakan untuk kebutuhan setiap hari harus tercemar oleh kotoran tinja manusia. Hal ini dikarenakan buang air besar di sungai dan sawah masih merupakan suatu kebiasaan perilaku warga Desa Sokokidul pada saat itu, dengan prosentase sekitar 70% dari jumlah KK yang ada. Maka tidak heran banyak warga yang terjangkit berbagai macam penyakit yang diakibatkan dari buruknya sanitasi dan kurangnya air bersih. Diantara penyakit yang sering dialami warga adalah penyakit diare, penyakit kholera, penyakit kecacingan, penyakit kulit, dan penyakit ISPA.

Pada tahun 2007 Desa Sokokidul mendapat bantuan berupa Instalasi Pengolahan Air Sederhana (IPAS) dari Dana Alokasi Kabupaten (DAK) untuk mengolah air sungai menjadi air bersih. Namun bantuan pembangunan air bersih tersebut baru melayani sebagian warga. Maka dari itu, tepatnya tahun 2009 dengan latar belakang berbagai permasalahan yang dihadapi akhirnya kepala Desa Sokokidul bersama warga mengajukan program Pamsimas.

Akhirnya berkat Program Pamsimas Desa Sokokidul dapat menambah debit air bersih dengan pembangunan sumur bor untuk menopang saat air sungai berkurang. Berbeda dengan program lainnya, bahwa Program Pamsimas selain menyediakan air bersih juga dilakukan program peningkatan akses sanitasi berbasis masyarakat diantaranya melalui kegiatan pemicuan CLTS, Penyuluhan PHBS dan CTPS di masyarakat dan sekolah serta pengadaan media promosi kesehatan.

Sokokidul2Selain pemicuan CLTS yang diadakan di tiap dusun, monitoring pasca pemicuan yang dilakukan kader juga didukung dengan kebijakan kepala desa dan BPSPAMS. Kebijakan tersebut  mengatur tentang warga yang akan memanfaatkan air bersih (sebelum menyambung SR) harus membangun jamban terlebih dahulu meskipun hanya berupa jamban sederhana. Ternyata kebijakan tersebut mampu membantu perubahan perilaku warga untuk tidak buang air besar di sungai atau di sawah. Monitoring pun terus dilakukan oleh kepala desa dan kader setiap hari, khususnya pada waktu kebiasaan BAB warga. Jika ada warga yang tertangkap basah masih BABS maka langsung dipicu saat itu juga sampai benar- benar tidak BABS lagi.

Rata- rata pendapatan BPSPAMS adalah Rp. 8.500.000,-/ bulan. Pendapatan tersebut dikurangi untuk biaya operasional dan lainnya Rp. 7.000.000,-/ bulan sehingga bisa dikatakan saldo tiap bulan Rp. 1.500.000,-/ bulan. Melihat kemajuan pendapatan BPSPASMS yang ada, akhirnya Kepala Desa dan pengurus BPSPAMS mengadakan musyawarah yang membahas tentang rencana pemberian Stimulan Kloset dan Buis Beton juga rencana bantuan sosial lainnya. Bantuan Kloset dan Buis Beton akan diberikan kepada warga kurang mampu yang sudah berubah perilaku berakses ke Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP). Hal  ini dilakukan untuk meningkatkan sarana ke Jamban Sehat Permanen (JSP). Tiap tahun tidak kurang dari 40 buah kloset dan buis beton diberikan kepada warga. Prinsip ini sesuai dengan slogan demokrasi, "Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat".

Akhirnya pada tanggal 18 Februari 2012 Desa Sokokidul dapat medeklarasikan diri sebagai desa yang bebas dari buang air besar sembarangan (Desa SBS/ODF). Meskipun sudah menyandang predikat Desa SBS/ODF, namun program pemberian stimulan kloset dan buis beton melalui saldo BPSPAMS terus dilakukan tiap tahun. Hal ini bertujuan agar setiap warga dapat mengakses Jamban Sehat Permanen (JSP) 100%. Pada akhir tahun 2014 setelah dilakukan verifikasi 5 Pilar STBM, Desa Sokokidul dinyatakan bahwa semua warganya sebanyak 749 KK telah akses Jamban Sehat Permanen.

Sokokidul3Setelah mendapatkan program Pamsimas Desa Sokokidul kini telah tercukupi akan kebutuhan air bersih, bahkan ada 50 KK warga tetangga desa yang ikut memanfaatkan air bersih tersebut. Selain kecukupan air bersih, warga juga telah akses sanitasi secara layak yakni seluruh warga sudah menggunakan Jamban Sehat Permanen sebagai tempat BAB yang sehat. Dengan kemajuan ini semua warga Desa Sokokidul tidak lagi memikirkan uang untuk membeli air bersih dan berobat karena penyakit akibat buruknya sanitasi. Akhirnya sumber daya manusia yang sehat mampu untuk membangun desa yang sehat dan berkembang bahkan mandiri. Beberapa prestasi yang dapat diraih Desa Sokokidul adalah sebagai berikut:

  1. Juara I Tingkat Kab. Demak, Lomba Desa PHBS Tahun 2013
  2. Juara II Tingkat Kab. Demak, Lomba Lingkungan bersih dan Sehat Tahun 2013
  3. Juara II Tingkat Kab. Demak, Lomba Desa Sehat Tahun 2013
  4. Juara I Tingkat Kab. Demak Lomba Desa STBM Tahun 2014
  5. Juara I Tingat Kab. Demak, Lomba pembuatan Pupuk organik Tahun 2014
  6. Juara I Tingkat Nasional, Lomba Adikarya Pangan Nusantara Tahun 2014

Demikian kesuksesan BPSPAMS "Tirto Utomo Soko" dalam membantu peningkatan akses sanitasi terutama pembangunan jamban sehat permanen (JSP) 100%. Semoga dapat menjadi inspirasi desa lain untuk membangun desa yang sehat dan mandiri.

(By :  Khoerudin SKM, Faskab Demak Prov Jateng / Editor : AH, KM Sekr. STBM Nasional)

Comments